Rabu, 15 Februari 2017

Perintah untuk Berbuat Sebaik-baiknya (Ihsan) dalam Agama Islam

Berbuat sebaik-baiknya dalam konsep Islam disebut “ihsan”. Ihsan merupakan salah satu dari tiga pilar bangunan agama Islam yaitu iman, Islam dan ihsan. Sebagai seorang muslim maka berkewajiban untuk melakukan perbuatan sebaik-baiknya sebagai akhlak yang utama.

https://goo.gl/RVR5pO
https://goo.gl/RVR5pO
Perintah untuk berbuat sebaik-baiknya didasarkan pada firman Allah SWT “Dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik” (QS. Al-Baqarah: 195). “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan” (QS. An-Nahl: 90). “Dan ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia” (QS. Al-Baqarah: 83). “Dan berbuat baiklah kepada kedua ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu” (QS. An-Nisa’: 36).
Perintah ihsan ini juga didasarkan pada sabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya Allah SWT mewajibkan berbuat baik pada segala sesuatu, maka jika membunuh, bunuhlah sebaik-baiknya, jika menyembelih buatlah yang baik dalam menyembelih, haruslah seorang mengasah mata pedangnya dan membuat nyaman hewan sembelihan.” (HR. Muslim [1955]).

Dari perintah ihsan di atas, maka berbuat ihsan mencakup ihsan dalam beribadah dan bermuamalah.
Berbuat ihsan dalam beribadah meliputi ibadah shalat, puasa, haji, zakat, dan ibadah lainnya dengan cara sebaik-baiknya sesuai dengan syarat, rukun, sunah dan adabnya. Untuk dapat menjalankan ibadah secara ihsan, Rasulullah SAW telah memberikan bimbingan sebagaimana dalam sabda beliau ketika ditanya para sahabat tentang ihsan, Rasulullah menjawab: “Hendaknya kamu beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihat-Nya, maka (ketahuilah) bahwa Ia melihat engkau.” (HR. Muslim dalam kitab Hadits Arba’in Nawawi).


Berbuat ihsan dalam pergaulan muamalah adalah berbuat baik kepada kedua orang tua, sanak kerabat, anak-anak yatim, orang miskin, ibnu sabil, pembantu, segenap manusia, hewan dan dalam segala kegiatan usaha seperti bekerja sebaik-baiknya, dan berkarya dengan sempurna.

Sebagai seoarang muslim wajib untuk berbuat sebaik-baiknya kepada kedua orangtuanya, tidak menyakitinya, mendoakan keduanya, dan meminta ampun kepada Allah (istighfar) untuk kedua orangtuanya, dan menunaikan amanahnya, serta menghormati dan memuliakan teman-teman orang tuanya.

Seorang muslim berkewajiban untuk senantiasa berbuat sebaik-baiknya kepada sanak kerabat yang dapat diwujudkan, antara lain, memberikan kasih sayangnya kepad mereka, membantunya dalam bentuk apapun (pikiran dan materi) untuk meringankan segala kesulitan yang dihadapi mereka. Seorang muslim tidak boleh berbuat sesuatu baik berupa perkataan, tindakan dan sikap yang mendatangkan kesulitan, kesedihan, dan gangguan dalam kehidupan mereka.
Seorang muslim berkewajiban berbuat sebaik-baiknya kepada anak-anak yatim, antara lain, menjaga harta mereka, melindungi hak-hak mereka, mengusap-usap kepala mereka, mendidik dan membahagiakan mereka.  Sebaliknya, tidak membentak mereka yang membuat mereka takut dan sedih.


Bersambung…………………………………..